Selasa, 14 Maret 2017

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN TTG KONSEP DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSHAAN

KONSEP DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh:
1.     Andry Ferdinand Dito (47215555)
2.     Lestari Noni Cecilia S  (43215813)
3.     Shella Ryana Ananda  (46215531)
Kelas: 2DA02
Mata Kuliah : Kewirausahaan




JURUSAN AKUNTANSI KOMPUTER
PROGRAM DIPLOMA TIGA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya.
Pengenalan diri sangat penting untuk memahami konsep diri seseorang wirausahawan dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.

Pengenalan diri dimaksudkan agar seorang wirausahawan memiliki kesadaran untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya serta terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang lebih baik. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.
Dengan mengenal dirinya seorang wirausahawan diharapkan dapat membentuk sikap dan perilaku sesuai prinsip dan tujuan hidup yang diinginkan. Seseorang wirausahawan yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya sendiri dalam menjalankan peranan bisnis dan kontribusi yang dapat dia berikan baik dari sisi profit orientait dan social orientait kepada para konsumennya dan masyarakat pada umumnya.
Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat dilakukan dengan baik setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan perasaan begitu juga orang lain. Menyadari hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri : lebih baik bertindak meski pun kemungkinan salah, daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat diusahakan untuk diperbaiki dan dapat menjadi pengalaman yang berharga pada dirinya.










B.      Rumusan masalah
1.   Apa pengertian Pengembangan Diri ?
2.   Apa tujuan pengenalan terhadap diri sendiri ?
3.   Apa saja hal-hal yang harus dimiliki wirauaha ?
4.   Bagiamana cara mengembangkan diri ?

C.      Tujuan
1.   Untuk mengetahui pengertian Pengembangan Diri.
2.   Untuk mengetahui tujuan pengenlan terhadap diri sendiri.
3.   Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus dimiliki wirausaha.
4.   Untuk mengetahui cara mengembangkan diri.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan Diri adalah dalah proses pembentukan dan perwujudan dari yang kebiasannya jelek menjadi kebiasaan yang lebih baik lebih lengkapnya mungkin bisa seperti ini yaitu proses yang dilakukan mewujudkan dirinya menjadi yang terbaik berdasarkan potensi (kemampuan) di semua bidang sehingga berdampak manfaat buat banyak orang.
1.      Beberapa pengertian pengembangan diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah.
Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling  berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreativitas dan karir
Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Pelayanan bantuan untuk siswa  baik individu/kelompok agar berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, dan karir; melalui proses pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan serta pemanfaatannya untuk mencapai kesempurnaan perkembangan diri.

2.      Tujuan pengembangan diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan siswa, dengan memperhatikan kondisi sekolah.
3.      Bentuk-bentuk pengembangan diri
-           Rutin , yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti : upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
-          Spontan , adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti : pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
-          Keteladanan , adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti : berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
-   Membantu memandirikan peserta didik dengan berkembangnya potensi, bakat, minat, serta keunikan diri bagi kebahagiaan hidupnya.

4. Beberapa model pengembangan diri, meliputi kegiatan:
a. kepramukaan
b. latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang  merah   remaja    
c. seni, olahraga, cinta alam
d. keagamaan

5. Beberapa manfaat pengembangan diri
1.      Sebagai persiapan untuk menghadapi masa depan.
penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara  total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada.
upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan, prestasi  dan produktivitas spiritual, intelektual,fisik maupun material secara kaffah.
2.      Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :
1.      ia mau berubah,
2.      ia harus berubah,
3.      ia dapat berubah.
Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan, kebutuhan, dan keunikan dirinya.

B.     Pengembangan Kewirausahaan
Kewirausahaan atau “Entrepreneurship” dikatakan juga sebagai “the backbone of economy”, atau syaraf pusat perekonomian suatu bangsa. Pengalaman negara-negara maju di dunia juga menunjukkan bahwa kewirausahaan sebagai salah satu faktor kunci untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan daya saing.

Entreprenership adalah sebuah perjalanan (journeys), setelah tertanamnya kultur kewirausahaan, perjalanan kewirausahaan akan diteruskan dengan adanya kesadaran (awareness) tentang pentingnya kewirausahaan; terbentuknya embrio wirausaha (nascent entrepreneurs) yang secara sadar berani mencoba-coba usaha bisnisnya sesuai minat, bakat, dan potensi mereka; dan tekad dan action untuk menjadi start-up entrepreneurs dengan segala risiko yang sudah dipertimbangan, lalu secara bertahap tumbuh dan berkembang (scaling up).






Dalam hal ini, pola yang dikembangkan Kementerian Perekonomian dalam tahapan pengembangan kewirausahaan bisa menjadi acuan, yaitu : 

-          Fase Pembibitan Wirausaha:
Fase ini lebih pada menanamkan nilai profesionalisme, pola pikir, mindset menjadi risk taker, dan menemukan serta mencari calon-calon wirausaha. Fase pembibitan jiwa kewirausahaan dilakukan melalui sumber daya anak didik sekolah menengah atas ataupun sekolah menengan kejuruan, juga melalui Universitas, Sekolah Tinggi, dan akademi, sarjana dan pemuda. Fase ini menurut saya domainnya Kemendikbud, Kemenpora, Kemenakertrans dll, dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya lebih ke penyadaran. Untuk fase ini dibutuhkan pendamping berupa trainer, motivator maupun public speaker mumpuni  yang mampu menggali dan mengembangkan nilai-nilai, sikap, dan perilaku mental seorang entrepreneur.

-          Fase Penempaan Wirausaha:

Fase ini diarahkan untuk membekali dan memperkuat  calon wirausaha atau wirausaha start up melalui pelatihan, technopreneur, Marketingpreneur, sociopreneur, trevelpreneur dll; dalam fase ini dilakukan berbagai kegiatan melalui pendidikan dan pelatihan, termasuk di dlamnya pemahaman mengenai birokrasi perijinan usaha, model pendanaan, model bisnis, business plan, sampai dengan birokrasi ekspor.  Fase ini menurut saya domainnya Kemenperin, kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan, Kementerian Ekonomi Kreatif dll, dengan kegiatan yang lebih teknis dan penguatan pada aspek manajemen bagaimana suatu usaha dijalankan secara praktis. Untuk fase ini dibutuhkan pendamping berupa trainer atau fasilitator yang memiliki kompetensi yang sifatnya lebih spesifik seperti start up business, manajemen usaha kecil, aspek pemasaran , manajemen keuangan, Pengemasan/labeling dan sertifikasi produk, dll


-          Fase Pengembangan Usaha:
Fase ini diarahkan untuk scaling up start up ke mikro, mikro ke usaha kecil dan usaha kecil ke menengah melalui proses inkubator, mentoring, coaching, accelerator, kolaborasi, dan partnership. Dalam fase ini dilakukan melalui bantuan promosi dlm berbagai event dan kesempatan, bantuan dana via fasilitasi kepada perbankan maupuan grant donor, bantuan, atau pengembangan model kewirausahaan secara khusus (basis kawasan, desa mandiri, klaster, dll). Pola ini meniscayakan sinergi berbagai kementerian dan lembaga dengan leading sector antara lain Kemenkop UKM, Meneg BUMN, Menteri koordinator dll.

Pengembangan Proram kewirausahaan dimaksudkan untuk:

a.       menumbuhkan dan mengembangkan Wirausaha baru melalui suatu sistem dengan mendorong dan memfasilitasi sarjana dan pemuda terdidik untuk menjadi Wirausaha melalui pembibitan,penempaan dan pengembangan.

b.       memaksimalkan peran: Pemerintah, perguruan tinggi, badan usaha milik Negara (BUMN), perbankan, asosiasi dan dunia usaha dalam memberikan dukungan guna menciptakan kewirausahaan.

Tujuan Program untuk:

a.       menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha dari kalangan sarjana dan pemuda terdidik sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan lingkungannya;

b.      mengoptimalkan pendayagunaan sumberdaya manusia terdidik dengan memanfaatkan teknologi dan sumberdaya lokal yang memiliki keunggulan kompetitif; dan

c.       meningkatkan jumlah sarjana dan pemuda terdidik wirausaha yang mandiri, berkualitas, tangguh, dan handal dalam menggerakkan perekonomian daerah.

Sasaran Program adalah:

a.       meningkatnya jumlah sarjana wirausaha yang mandiri, berkualitas, tangguh, dan handal serta mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungannya;

b.      berkembangnya usaha produktif, baik melalui perorangan maupun koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah atau kelompok yang berbasis sumberdaya lokal;

c.       meningkatnya kualitas sumberdaya manusia koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;

d.      meningkatnya produktivitas dan daya saing usaha; dan

e.       mengurangi penangguran dan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mekanisme Pelaksanaan Program meliputi:

a.       embibitan Wirausaha: menanamkan nilai profesionalisme, pola pikir, mindset menjadi risk taker, dan menemukan serta mencari calon-calon wirausaha.

b.      Penempaan Wirausaha: membekali dan memperkuat  calon wirausaha melalui pelatihan, technopreneur, Marketingpreneur, sociopreneur, trevelpreneur;

c.       Pengembangan Usaha: melalui proses inkubator, mentoring, coaching, accelerator, kolaborasi, dan partnership.
C.     Tujuan pengenalan terhadap diri sendiri
Pengertian Mengenal Diri
Mengenal diri artinya memahami dan mengetahui segala sesuatu yg berkaitan dengan diri kita, baik dari segi fisik maupun dari segi psikologis.
Sejak awal penciptaannya, manusia memiliki kecenderungan untuk mengenali siapa, apa, dan bagaimanakah sejatinya dirinya. Ada banyak konsep apa dan bagaimana mengenal diri hasil pemikiran manusia maupun yang lahir dengan landasan agama. Konsep-konsep ini telah beribu-ribu tahun lamanya mengiringi perjalanan hidup umat manusia di muka bumi. Beberapa di antaranya yang sangat populer yaitu konsep meditasi dan konsep tafakur Islam.
Konsep-konsep tersebut melahirkan kesadaran akan eksistensi kita di dunia ini. Kesadaran ini akan mampu membangkitkan kekuatan tersembunyi manusia yang masih terpendam. Konsep-konsep ini sempat terlupakan karena lahirnya ledakan teknologi yang menyebabkan manusia menjadi tergantung kepada teknologi dalam kehidupannya.
Kini di zaman modern ini, semakin banyak orang yang stress dan depresi akibat tidak mengenal dirinya sendiri dan hidup dalam paradigma yang dibentuk oleh lingkungan sekitar sejak kecil. Saat ini orang-orang berlomba-lomba mencari cara untuk mengenal dirinya baik melalui konsep spiritual maupun konsep meditatif yang tidak berkaitan dengan spiritual sama sekali. Hal ini terjadi karena kini hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kecerdasan emosional(EQ) dan kecerdasan spiritual(SQ) sangat dipengaruhi oleh faktor kesadaran dan pengenalan terhadap diri manusia itu sendiri.

FUNGSI MENGENAL DIRI
Kegiatan meditatif dan spiritual yang dilakukan dalam rangka melakukan pengenalan terhadap diri memiliki banyak fungsi,yaitu:
1. Membuka gerbang kesadaran manusia mengenai siapa dirinya
2. Menguak tabir mengenai kaitan antara diri dan alam semesta
3. Memandang permasalahan secara jernih dan holistik
4. Lebih tenang dan bijak dalam menyikapi kenyataan hidup
5. Memahami fungsi keberadaan diri di dunia

Kelima hal diatas akan bermuara pada satu hal yaitu bagaimana menyikapi tujuan hidup kita di dunia ini.
—- Mengenal diri: suatu keberhasilan memahami hal-hal yang penting tentang diri sendiri, yang membantu dalam usaha membangun sikap baik dan positif pada diri sendiri, mau menerima dan mengembangkan diri sendiri
—- Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan potensi, serta dapat memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.
-          Manfaat dan Tujuan Mengenal Diri
Diharapkan mampu mengelola diri, menerima diri apa adanya, mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Dengan demikian akan menjadi pribadi yang bermental tangguh-kuat-sehat, memiliki integritas diri, mandiri, kreatif, dan inovatif serta termotivasi dari dalam. Kondisi seperti ini memudahkan seseorang meraih sukses dan berkontribusi positif dalam kehidupan.

-          Usaha seseorang merealisir banyak kemungkinan (potensial) tentang dirinya harus didasarkan pada kenyataan faktual dirinya. Data faktual ini berfungsi sebagai pengarah; keberhasilannya mewujudkan apa yang potensial, tidak lain karena apa yang dia miliki sebelumnya, juga sebagai pembatas; tidak semua kemungkinan dapat diwujudkan.

D.    Hal-Hal yang Harus Dimiliki Wirausaha
12 atribut sikap ini dapat menempatkan kita dalam pola pikir yang benar untuk mencapai keberhasilan wirausaha.

1.  Memiliki gairah pada bisnis
Bekerja harus menyenangkan. Gairah akan membantu mengatasi saat-saat sulit dan mempengaruhi orang untuk bekerja pada kita .Gairah tidak dapat diajarkan. Ketika gairah ini mulai berkurang, yang biasanya akan muncul karena masa-masa sulit, ambil waktu untuk menenangkan diri. Apakah itu satu jam atau satu minggu, ambil semua alasan Anda ketika memulai bisnis dan mengapa Anda ingin menjadi bos sendiri. Yang harus memperbaharui gairah Anda.

2.  Buatlah contoh kepercayaan
Orang-orang memiliki keyakinan pada orang yang dapat dipercaya dan ingin bekerja untuk mereka dalam budaya integritas. Hal yang sama berlaku juga pada pelanggan.

3.  Jadilah fleksibel, kecuali dengan nilai-nilai inti
Mengingat bahwa rencana dan strategi akan berubah seiring waktu. Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat merupakan keunggulan yang dimiliki bisnis kecil melebihi bisnis besar. Hal ini berlaku untuk perencanaan keuntungan dan biaya operasional, namun tidak ada kompromi terhadap nilai-nilai inti.

4.  Jangan biarkan rasa takut gagal terus kembali
Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Hampir semua hal ini sama, pemilik modal lebih suka menginvestasikan uang pada seorang individu yang mencoba dan gagal mendirikan sebuah perusahaan dibandingkan pada seseorang yang belum pernah mencoba.

5.  Membuat keputusan tepat waktu
Tidak masalah untuk mengandalkan intuisi Anda. Perencanaan dan pemikiran yang baik. Tapi penundaan menyebabkan kehilangan kesempatan.

6.  Aset terbesar perusahaan adalah Anda
Jaga dirimu baik-baik. Kesehatan lebih berharga daripada mesin paling mahal atau perangkat lunak komputer milik perusahaan. Anda tidak harus memilih antara keluarga atau perusahaan, bermain atau bekerja. Menjaga kesehatan Anda untuk keseimbangan dan energi, yang pada waktunya akan meningkatkan performa mental anda.

7. Kendalikan ego
Jangan mengambil laba perusahaan dan menghabiskannya untuk mainan mahal agar mengesankan orang lain. Buatlah persiapan untuk segala kebutuhan tak terduga dan peluang bisnis baru yang muncul tiba-tiba. Ini berarti mendengar saran dan ide-ide bisnis baru tidak peduli seberapa gila itu semua.

8.  Percaya
Anda harus percaya pada diri sendiri, perusahaan Anda, dan bahwa Anda akan berhasil. Keyakinan ini akan menular pada karyawan, pelanggan, pemegang saham, pemasok dan setiap orang yang berurusan dengan Anda.



9. Mendukung dan menerima kritik dengan senang. Akui kesalahan Anda
Sebagai seorang wirausaha harus terus-menerus meyakinkan karyawan bahwa semua berjalan baik sekalipun pendapat ​​mereka yang sesungguhnya bahkan berseberangan dengan pendapat bos. Menyatakan sebuah opini atau memberi masukkan pada pernyataan misi perusahaan tidak akan jadi masalah.

10.  Menjaga etos kerja yang kuat
Karyawan Anda akan mengikuti langkah Anda. Ini juga akan membantu Anda mengalahkan pesaing dengan mendorong mereka bekerja keras, terutama ketika produk atau jasa yang dijual sangat mirip dengan pesaing.




11.  Segera bangkit dari rintangan
Dalam wirausaha pasti akan ada rintangan dan pasang surut yang muncul. Belajarlah dari situasi tersebut dan buatlah perencanaan untuk melewati masa itu. Karena Anda tidak dapat mengubah masa lalu.

12.  Segera keluar dari zona nyaman untuk mengejar sesuatu yang penting
Anda pasti tidak akan merasa nyaman begitu saja dengan perubahan pada teknologi, orang-orang, misi, persaingan, dll. Tapi sangat penting bagi perusahaan dan Anda untuk keluar dari zona nyaman demi meraih hal yang lebih baik. Ini akan membuat bisnis Anda lebih berkembang.

E.     Cara Mengembangkan Diri
Setelah benar-benar memahami apa sebenarnya potensi diri yang anda miliki, maka langkah selanjutnya yang harus diketahui adalah bagaimana cara mengembangkan potensi diri anda sendiri.
Dalam hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan terdiri dari beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Harus diawali dengan niat
2.      Harus berpikir positif dalam setiap hal
3.      Harus memiliki komitmen
4.      Jangan menganggap remeh orang lain
5.      Menerima saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari orang lain
6.      Konsisten terhadap apa yag kita lakukan
7.      Yakinlah bahwa kita pasti bisa

Dari beberapa poin cara mengembangkan diri diatas yang paling utama sekali harus dilakukan adalah poin pertama, yaitu mengawali pengembangan potensi diri tersebut dengan niat yang tulus. Dengan adanya niatan tulus, maka akan tercipta pikiran positif yang akan membuat anda memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan dari potensi anda.
Sesuatu hal yang dilakukan tentu tidak akan berbuah hasil manis jika dilakukan tanpa adanya konsistensi, maka dalam hal ini yang paling utama yang harus anda ingat adalah konsisten. Bila anda mengerjakan sesuatu hanya dalam beberapa hari atau bulan saja, maka tentu hasil dari potensi diri yang anda kerjakan belum terlihat, maka cobalah untuk tetap konsisten, dan yakin dan percayalah bahwa apa yang anda cita-citakan akan segera terwujud.
Cara Mengembangkan Potensi Diri
Sebelum seorang melakukan pengembangan diri dalam rangka menggunakan dan mengoptimalisasi seluruh kemampuannya untuk mencapai kinerja yang unggul, ada beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbagi kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut:

a. Introspeksi diri (pengukuran individual)
Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati.

b. Feedback dari orang lain
Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.

c. Tes Psikologi
Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat memberi gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan/kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah laku.


BAB III
ANALISIS

                 Penilaian diri merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’ dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya. Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.
Seseorang dapat mengembangkan/merubah konsep dirinya dengan yang baru atau yang lebih baik dan menyenangkan dengan cara melakukan perubahan linier (tahap demi tahap), yaitu:
pertama, mengubah penilaian terhadap dirinya sendiri untuk lebih baik dan tetapkan perubahan (+) yang akan dicapai ; kedua, tingkatkan pengetahuan (+) dengan penanaman nilai-nilai dan cara-cara menjalani kehidupan yang baik untuk mengubah dari konsep diri ( - ) menjadi konsep diri ( + ) ; ketiga, perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri dan perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri, dan ; keempat, dapatkan umpan balik dari diri sendiri dan orang lain kemudian kembali lakukan cara pertama.
      Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat dilakukan dengan baik setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.




BAB IV
KRITIK DAN SARAN

-          Saran
Seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya. 
Harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dandiperbaiki
Dalam hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan terdiri dari beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Harus diawali dengan niat
2.      Harus berpikir positif dalam setiap hal
3.      Harus memiliki komitmen
4.      Jangan menganggap remeh orang lain
5.      Menerima saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari orang lain
6.      Konsisten terhadap apa yag kita lakukan
7.      Yakinlah bahwa kita pasti bisa










-          Kesimpulan
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan siswa, dengan memperhatikan kondisi sekolah
12 atribut sikap yang harus dimiliki wirausaha
1.  Memiliki gairah pada bisnis
2.  Buatlah contoh kepercayaan
3.  Jadilah fleksibel, kecuali dengan nilai-nilai inti
4.  Jangan biarkan rasa takut gagal terus kembali
5.  Membuat keputusan tepat waktu
6.  Aset terbesar perusahaan adalah Anda
7. Kendalikan ego
8.  Percaya
9. Mendukung dan menerima kritik dengan senang. Akui kesalahan Anda
10.  Menjaga etos kerja yang kuat
11.  Segera bangkit dari rintangan
12.  Segera keluar dari zona nyaman untuk mengejar sesuatu yang penting










REFRENSI
https://faris6593.blogspot.co.id/2013/05/8-rahasia-cara-untuk-meningkatkan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar