Rabu, 16 November 2016

CATATAN MATERI AKUNTANSI KEUANGAN KE VI

PERSEDIAAN BARANG DAGANG

1. Persediaan barang dagang adalah barang yang dimiliki oleh pengusaha dan akan dijual kembali untuk memperoleh pendapatan.
Di akuntansi, persediaan barang dagang ada 2 yaitu persediaan awal dan persediaan akhir. Persediaan awal itu adalah barang yang terjual periode lalu dan persediaan akhir itu adalah barang yang tidak terjualnya.

2. Sistem persediaan itu ada dua yaitu:
a. Sistem periodik
menghitung persediannya itu diakhir periode sebelum melakukan pembukuan. Sistem ini mudah namun kurang efektif karena menghitung persediaan hanya pada akhir periode saja.
- sistem perpektual
sistem yang mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan atas barang. Lebih sulit namun lebih efektif karena kita jadi mengetahui persediaan barang tiap bulannya.

b. Mencari biaya persediaan barang dagang
-. Penentuan jumlah persediaan barang dagang
Perusahaan biasanya menghitung persediaan barangnya minimal setahun sekali secara fisik untuk memastikan persediaanya.

-. Menentukan biaya per unit dari persediaan
Harga pokok pembelian itu diperoleh dari harga pembelian ditambah biaya pengeluaran-pengeluaran untuk barang itu. Potongan mengurangi harga pembelian.

3. Metode FIFO
FIFO adalah fist in first out artinya adalah pertama masuk dan pertama keluar. Jadi barang yang masuk itulah yang dikeluarkan pertama.

4. Metode LIFO
LIFO adalah last in first out artinya masuk terakhir dan keluar pertama. jadi barang yang dibeli terakhir maka itulah yang dijual pertama.

5. Metode Rata-Rata Tertimbang
Rata-rata yang tertimbang di tentukan dengan membagi jumlah harga pokok barang yang ada dengan jumlah unit barang yang sama . 

Rumusnya:
a. Metode tertimbang
 Biaya perunit       = Jumlah harga perunit x banyaknya unit/banyaknya unit
ket:
*Nilai persediaan akhir              = persediaan akhir x biaya perunit
**Harga pokok penjualan           = unit yang dikeluarkan x biaya perunit

b. Metode sederhana
Biaya perunit                           = Total harga perunit pembelian/frekuensi pembelian

*Nilai persediaan akhir                   = Persediaan akhir x biaya perunit

**Harga pokok penjualan          = unit yang dikeluarkan x biaya perunit

6. Metode Rata-Rata Bergerak
Harga pokok rata-rata = (harga perolehan lama + harga perolehan baru)/(Unit barang lama + unit barang baru)


Minggu, 06 November 2016

CATATAN MATERI AKUNTANSI KEUANGAN KE V

WESEL DAN PROMES

WESEL

1. Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang sudah ditetapkan.
wesel ada yang bisa dipindahtangankan dan ada yang tidak. Yang bisa dipindahtangankan itu biasanya masuk kepada pendiskontoan wesel. Sedangkan yang tidak itu adalah wesel biasa.
Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, yaitu dicatat dalam rekening piutang wesel menunggak

2. Piutang wesel dibagi menjadi dua yaitu ada piutang wesel berbunga dan ada juga piutang wesel tidak berbunga. Piutang wesel berbunga itu nilai jatuh temponya didapat dari nilai nominal ditambah bunga. Sedangkan piutang wesel tidak berbunga itu nilai jatuh temponya = nilai nominal.

3. Perbedaan wesel bayar dan wesel tagih.
- wesel bayar itu wesel yang dipegang oleh pihak berhutang. Pihak yang terhutang bisa memindahkan kepada salah seorang krediturnya atau diberikan pada banknya. Tanpa memperdulikan siapa yang memegang wesel tersebut
- wesel tagih itu wesel yang dipegang oleh pihak yang terhutang untuk pihak yang behutang.

4. Pendiskontoan wesel
Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan. Didalam pendiskontoan juga dikenal dengan namanya bunga diskonto.
syaratnya : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut. 

5. Syarat formal wesel
1) Terdapat kata wesel.
2) Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
3) Ada nama si pembayar
4) Ada penetapan hari bayar.
5) Ada penetapan tempat bayar
6) Ada pihak tertunjuk
7) Tanggal dan tempat ditariknya surat wesel.
8) Tanda tangan pihak yang mengeluarkan (penarik).

PROMES

1. Promes adalah surat  yang berisikian janji dari pihak pembayar untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya (pihak yang dibayar). Kewajiban ini dapat timbul dari adanya suatu kewajiban pelunasan suatu hutang.
Promes adalah berbeda dari surat pengakuan hutang biasa di mana pada surat pengakuan hutang hanya merupakan bukti atas hutang seseorang, tetapi dalam promes tertera adanya suatu persetujuan untuk melakukan pembayaran atas jumlah yang tercantum pada promes tersebut.

2. Penerbitan promes
Dalam penerbitan promes hanya terdapat dua pihak saja, yaitu pihak penandatangan sebagai penerbit dan pihak tertunjuk.

3. Perbedaan promes dan surat hutang biasa
surat pengakuan hutang adalah bukti atas hutang seseorang, tetapi dalam promes tertera adanya suatu persetujuan untuk melakukan pembayaran atas jumlah yang tercantum pada promes tersebut.

4. Pihak - pihak yang terlibat transaksi promes
1.      Penerbit adalah debitur;
2.      Pemegang  adalah kreditur;
3.      Endosant  adalah Pemegang yang mengalihkan hak tagihnya kepada pihak ketiga
4.      Avalist adalah penjamin dari Penerbit. 

5. Perbedaan wesel dan promes
- wesel
s surat perintah untuk membayar
t  terdiri atas dua pihak
   yang membuat adalah pihak yang punya piutang
   memerlukan akspepitasi

   - promes
  surat perjanjian untuk membayar
  hanya terdapat satu pihak
  yang membuat adalah pihak yang berhutang
  tidak memrlukan akspepitasi