1. Mendeskripsikan diri saya sebagai makhluk sosial yang berbudaya
Menurut kodratnya manusia
adalah makhluk social atau makhluk yang bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal dan pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk social, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia dengan manusia lainnya. Tanpa bantuan
manusia lainnya manusia tidak dapat mungkin bisa hidup.
Lalu manusia sebagai makhluk yang
berbudaya adalah makhluk yang senantiasa yang menggunakan akal budinya untuk
menciptakan sesuatu yang dilanjutkan hingga ke generasi-generasi berikutnya
sehingga menciptakan sesuatu yang menjadi ciri khas.
Termasuk juga saya. Saya juga
merupakan social yang berbudaya. Alasannya karena saya tidak bisa melakukan
semuanya sendiri. Ada kalanya saya pasti membutuhkan orang lain. Seperti
contohnya ketika saya sakit, saya membutuhkan dokter untuk menyembuhkan saya
karena saya tidak bisa menyembuhkan penyakit saya sendiri. Lalu saya juga
membutuhkan guru untuk mengajar saya agar saya menjadi pintar dan berilmu. Lalu saya juga termasuk manusia yang berbudaya
karena saya masih hidup dan tumbuh
dengan budaya turunan dari masing-masing daerah orang tua saya. Seperti ayah
saya yang berasal dari sunda ia mengajarkan saya untuk bersikap halus dan sopan
kepada semua orang. Dan itu masih saya terapkan kepada diri saya sampai pada
hari ini.
2. Hubungan sosial budaya di lingkungan saya dan terkait dengan ekonomi lingkungan juga
Saya mengambil contoh ketika
saya masih tinggal di Palembang.. Hubungan social masyarakat Palembang masih
tergolong baik dan budaya yang hidup di masyarakat Palembang pun masih kuat.
Orang-orang di Palembang masih sangat menghargai yang namanya kebersamaan dan
gotong royong. Apalagi di daerah perkampungannya. Hal itu masih terasa sangat
kuat sekali. Contohnya jika ada tetangga yang hajatan pasti tetangga yang lain
akan membantu. Lebih sangat terasa lagi ketika lebaran. Istilah “sanjo-sanjoan”
lekat sekali dengan masyarakat Palembang. Untuk hal berbudaya juga masih sangat
kuat sekali. Budaya melayu sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat
Palembang. Mulai dari bahasa yang dipakai, logat yang dipakai, makanannya,
tarian daerahnya dan lain sebagainya.
Lalu apa hubungannya dengan
perekonomian masyarakat Palembang? Budaya
masyarakat Palembang yang juga sebagai nelayan membuat perekonomian Palembang
terbantu dari segi kuliner. Karena sebagian besar masyarakatnya berjualan pempek
yang berbahan dasar ikan. Maka dari itupempek sebagai makanan khas dari
Palembang dan tentu itu sangat membantu perekonomian masyarakat Palembang.
3. Jika saya tinggal di pedesaan dengan mayoritas warga sebagai petani, yang saya lakukan adalah...
Jika saya tinggal di pedesaan
dengan mayoritas warganya bekerja sebagai petani maka saya akan membantu
memajukan perekonomian mereka dengan cara memaksimalkan hasil pertanian mereka
dengan cara penanaman dengan cara yang lebih efektif agar mendapatkan hasil
panen yang lebih melimpah dan lebih bagus juga hasil pertaniannya. Selain itu
masyarakat desanya juga diberikan kursus keterampilan dalam mengolah hasil
pertanian menjadi beraneka macam makanan dan membuat ciri khas dari desa
tersebut agar pendapatan mereka bertambah dan membuat pendapatan mereka lebih
maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar