KONSEP DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh:
1.
Andry Ferdinand
Dito
(47215555)
2.
Lestari Noni
Cecilia S (43215813)
3.
Shella Ryana
Ananda (46215531)
Kelas: 2DA02
Mata Kuliah : Kewirausahaan
JURUSAN AKUNTANSI KOMPUTER
PROGRAM DIPLOMA TIGA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu
mengembangkan dirinya untuk lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan
diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui
karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui
kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain
yang ada pada dirinya.
Pengenalan diri sangat penting untuk memahami konsep diri seseorang wirausahawan dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.
Pengenalan diri sangat penting untuk memahami konsep diri seseorang wirausahawan dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.
Pengenalan diri dimaksudkan agar seorang wirausahawan memiliki kesadaran untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya serta terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang lebih baik. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.
Dengan mengenal dirinya seorang wirausahawan diharapkan dapat membentuk sikap dan perilaku sesuai prinsip dan tujuan hidup yang diinginkan. Seseorang wirausahawan yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya sendiri dalam menjalankan peranan bisnis dan kontribusi yang dapat dia berikan baik dari sisi profit orientait dan social orientait kepada para konsumennya dan masyarakat pada umumnya.
Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat
dilakukan dengan baik setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya,
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu
kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki
kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep
diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan
diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan
perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti
perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan perasaan begitu juga orang lain. Menyadari hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri : lebih baik bertindak meski pun kemungkinan salah, daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat diusahakan untuk diperbaiki dan dapat menjadi pengalaman yang berharga pada dirinya.
Seseorang yang bersikap percaya diri menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan perasaan begitu juga orang lain. Menyadari hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri : lebih baik bertindak meski pun kemungkinan salah, daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat diusahakan untuk diperbaiki dan dapat menjadi pengalaman yang berharga pada dirinya.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
pengertian Pengembangan
Diri ?
2. Apa
tujuan pengenalan
terhadap diri sendiri ?
3. Apa
saja hal-hal yang
harus dimiliki wirauaha ?
4. Bagiamana cara mengembangkan diri ?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian
Pengembangan Diri.
2. Untuk
mengetahui tujuan pengenlan
terhadap diri sendiri.
3. Untuk
mengetahui hal-hal apa
saja yang harus dimiliki wirausaha.
4. Untuk
mengetahui cara mengembangkan
diri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengembangan Diri
Pengembangan
Diri adalah dalah proses pembentukan dan perwujudan dari yang kebiasannya jelek
menjadi kebiasaan yang lebih baik lebih lengkapnya mungkin bisa seperti ini
yaitu proses yang dilakukan mewujudkan dirinya menjadi yang terbaik berdasarkan
potensi (kemampuan) di semua bidang sehingga berdampak manfaat buat banyak
orang.
1.
Beberapa pengertian pengembangan diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di
luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah.
Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan
masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir,
serta kegiatan ekstra kurikuler.
Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan
pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan
kreativitas dan karir
Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling
menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta
didik.
Pelayanan bantuan untuk siswa baik individu/kelompok agar berkembang secara
optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, dan karir; melalui proses
pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan serta pemanfaatannya untuk mencapai
kesempurnaan perkembangan diri.
2.
Tujuan pengembangan diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan siswa, dengan
memperhatikan kondisi sekolah.
3.
Bentuk-bentuk pengembangan diri
-
Rutin , yaitu kegiatan yang dilakukan
terjadwal, seperti : upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama,
keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
-
Spontan , adalah kegiatan tidak
terjadwal dalam kejadian khusus seperti : pembentukan perilaku memberi salam,
membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat
(pertengkaran).
-
Keteladanan , adalah kegiatan dalam
bentuk perilaku sehari-hari seperti : berpakaian rapi, berbahasa yang baik,
rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat
waktu.
- Membantu
memandirikan peserta didik dengan berkembangnya potensi, bakat, minat, serta
keunikan diri bagi kebahagiaan hidupnya.
4. Beberapa model pengembangan diri, meliputi
kegiatan:
a. kepramukaan
b. latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang merah
remaja
c. seni, olahraga, cinta alam
d. keagamaan
5. Beberapa manfaat pengembangan diri
1.
Sebagai persiapan untuk menghadapi masa
depan.
penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan
pengembangan secara total dengan
melibatkan semua unsur dan potensi yang ada.
upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan
kemampuan, prestasi dan produktivitas
spiritual, intelektual,fisik maupun material secara kaffah.
2.
Pengembangan
diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk
mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya,
namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa
dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Setiap orang
harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :
1.
ia
mau berubah,
2.
ia
harus berubah,
3.
ia
dapat berubah.
Berkaitan dengan
pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga dapat
diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan,
kekurangan, kebutuhan, dan keunikan dirinya.
B.
Pengembangan Kewirausahaan
Kewirausahaan atau “Entrepreneurship” dikatakan juga
sebagai “the backbone of economy”, atau syaraf pusat perekonomian suatu bangsa.
Pengalaman negara-negara maju di dunia juga menunjukkan bahwa kewirausahaan
sebagai salah satu faktor kunci untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan daya
saing.
Entreprenership adalah sebuah perjalanan (journeys),
setelah tertanamnya kultur kewirausahaan, perjalanan kewirausahaan akan
diteruskan dengan adanya kesadaran (awareness) tentang pentingnya
kewirausahaan; terbentuknya embrio wirausaha (nascent entrepreneurs) yang
secara sadar berani mencoba-coba usaha bisnisnya sesuai minat, bakat, dan
potensi mereka; dan tekad dan action untuk menjadi start-up entrepreneurs
dengan segala risiko yang sudah dipertimbangan, lalu secara bertahap tumbuh dan
berkembang (scaling up).
Dalam hal ini,
pola yang dikembangkan Kementerian Perekonomian dalam tahapan pengembangan
kewirausahaan bisa menjadi acuan, yaitu :
-
Fase Pembibitan Wirausaha:
Fase ini lebih pada menanamkan nilai profesionalisme,
pola pikir, mindset menjadi risk taker, dan menemukan serta mencari calon-calon
wirausaha. Fase pembibitan jiwa kewirausahaan dilakukan melalui sumber daya
anak didik sekolah menengah atas ataupun sekolah menengan kejuruan, juga
melalui Universitas, Sekolah Tinggi, dan akademi, sarjana dan pemuda. Fase ini
menurut saya domainnya Kemendikbud, Kemenpora, Kemenakertrans dll, dengan
kegiatan-kegiatan yang sifatnya lebih ke penyadaran. Untuk fase ini dibutuhkan
pendamping berupa trainer, motivator maupun public speaker mumpuni yang mampu menggali dan mengembangkan
nilai-nilai, sikap, dan perilaku mental seorang entrepreneur.
-
Fase Penempaan Wirausaha:
Fase ini diarahkan untuk membekali dan
memperkuat calon wirausaha atau
wirausaha start up melalui pelatihan, technopreneur, Marketingpreneur,
sociopreneur, trevelpreneur dll; dalam fase ini dilakukan berbagai kegiatan
melalui pendidikan dan pelatihan, termasuk di dlamnya pemahaman mengenai
birokrasi perijinan usaha, model pendanaan, model bisnis, business plan, sampai
dengan birokrasi ekspor. Fase ini
menurut saya domainnya Kemenperin, kementerian Perdagangan, Kementerian
Kelautan, Kementerian Ekonomi Kreatif dll, dengan kegiatan yang lebih teknis
dan penguatan pada aspek manajemen bagaimana suatu usaha dijalankan secara
praktis. Untuk fase ini dibutuhkan pendamping berupa trainer atau fasilitator
yang memiliki kompetensi yang sifatnya lebih spesifik seperti start up
business, manajemen usaha kecil, aspek pemasaran , manajemen keuangan,
Pengemasan/labeling dan sertifikasi produk, dll
-
Fase Pengembangan Usaha:
Fase ini diarahkan untuk scaling up start up ke
mikro, mikro ke usaha kecil dan usaha kecil ke menengah melalui proses
inkubator, mentoring, coaching, accelerator, kolaborasi, dan partnership. Dalam
fase ini dilakukan melalui bantuan promosi dlm berbagai event dan kesempatan,
bantuan dana via fasilitasi kepada perbankan maupuan grant donor, bantuan, atau
pengembangan model kewirausahaan secara khusus (basis kawasan, desa mandiri,
klaster, dll). Pola ini meniscayakan sinergi berbagai kementerian dan lembaga
dengan leading sector antara lain Kemenkop UKM, Meneg BUMN, Menteri koordinator
dll.
Pengembangan
Proram kewirausahaan dimaksudkan untuk:
a. menumbuhkan
dan mengembangkan Wirausaha baru melalui suatu sistem dengan mendorong dan
memfasilitasi sarjana dan pemuda terdidik untuk menjadi Wirausaha melalui
pembibitan,penempaan dan pengembangan.
b. memaksimalkan peran: Pemerintah, perguruan
tinggi, badan usaha milik Negara (BUMN), perbankan, asosiasi dan dunia usaha
dalam memberikan dukungan guna menciptakan kewirausahaan.
Tujuan Program
untuk:
a. menumbuhkan
dan mengembangkan wirausaha dari kalangan sarjana dan pemuda terdidik sehingga
mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat
dan lingkungannya;
b. mengoptimalkan
pendayagunaan sumberdaya manusia terdidik dengan memanfaatkan teknologi dan
sumberdaya lokal yang memiliki keunggulan kompetitif; dan
c. meningkatkan
jumlah sarjana dan pemuda terdidik wirausaha yang mandiri, berkualitas, tangguh,
dan handal dalam menggerakkan perekonomian daerah.
Sasaran Program
adalah:
a. meningkatnya
jumlah sarjana wirausaha yang mandiri, berkualitas, tangguh, dan handal serta
mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungannya;
b. berkembangnya
usaha produktif, baik melalui perorangan maupun koperasi, usaha mikro, kecil,
dan menengah atau kelompok yang berbasis sumberdaya lokal;
c. meningkatnya
kualitas sumberdaya manusia koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;
d. meningkatnya
produktivitas dan daya saing usaha; dan
e. mengurangi
penangguran dan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mekanisme
Pelaksanaan Program meliputi:
a. embibitan
Wirausaha: menanamkan nilai profesionalisme, pola pikir, mindset menjadi risk
taker, dan menemukan serta mencari calon-calon wirausaha.
b. Penempaan
Wirausaha: membekali dan memperkuat
calon wirausaha melalui pelatihan, technopreneur, Marketingpreneur,
sociopreneur, trevelpreneur;
c. Pengembangan
Usaha: melalui proses inkubator, mentoring, coaching, accelerator, kolaborasi,
dan partnership.
C.
Tujuan pengenalan terhadap diri sendiri
Pengertian Mengenal Diri
Mengenal diri
artinya memahami dan mengetahui segala sesuatu yg berkaitan dengan diri kita,
baik dari segi fisik maupun dari segi psikologis.
Sejak awal penciptaannya, manusia memiliki
kecenderungan untuk mengenali siapa, apa, dan bagaimanakah sejatinya dirinya.
Ada banyak konsep apa dan bagaimana mengenal diri hasil pemikiran manusia
maupun yang lahir dengan landasan agama. Konsep-konsep ini telah beribu-ribu
tahun lamanya mengiringi perjalanan hidup umat manusia di muka bumi. Beberapa
di antaranya yang sangat populer yaitu konsep meditasi dan konsep tafakur
Islam.
Konsep-konsep tersebut melahirkan kesadaran akan
eksistensi kita di dunia ini. Kesadaran ini akan mampu membangkitkan kekuatan
tersembunyi manusia yang masih terpendam. Konsep-konsep ini sempat terlupakan
karena lahirnya ledakan teknologi yang menyebabkan manusia menjadi tergantung
kepada teknologi dalam kehidupannya.
Kini di zaman modern ini, semakin banyak orang yang
stress dan depresi akibat tidak mengenal dirinya sendiri dan hidup dalam
paradigma yang dibentuk oleh lingkungan sekitar sejak kecil. Saat ini
orang-orang berlomba-lomba mencari cara untuk mengenal dirinya baik melalui
konsep spiritual maupun konsep meditatif yang tidak berkaitan dengan spiritual
sama sekali. Hal ini terjadi karena kini hasil penelitian ilmiah menunjukkan
bahwa kecerdasan emosional(EQ) dan kecerdasan spiritual(SQ) sangat dipengaruhi
oleh faktor kesadaran dan pengenalan terhadap diri manusia itu sendiri.
FUNGSI MENGENAL DIRI
Kegiatan meditatif dan spiritual yang dilakukan dalam
rangka melakukan pengenalan terhadap diri memiliki banyak fungsi,yaitu:
1. Membuka gerbang kesadaran manusia mengenai siapa
dirinya
2. Menguak tabir mengenai kaitan antara diri dan alam
semesta
3. Memandang permasalahan secara jernih dan holistik
4. Lebih tenang dan bijak dalam menyikapi kenyataan
hidup
5. Memahami fungsi keberadaan diri di dunia
Kelima hal diatas akan bermuara pada satu hal yaitu
bagaimana menyikapi tujuan hidup kita di dunia ini.
-
Mengenal diri: suatu keberhasilan memahami hal-hal yang penting tentang diri
sendiri, yang membantu dalam usaha membangun sikap baik dan positif pada diri
sendiri, mau menerima dan mengembangkan diri sendiri
-
Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan potensi, serta
dapat memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.
-
Manfaat
dan Tujuan Mengenal Diri
Diharapkan mampu
mengelola diri, menerima diri apa adanya, mengembangkan kekuatan dan mengatasi
kelemahan dengan baik. Dengan demikian akan menjadi pribadi yang bermental
tangguh-kuat-sehat, memiliki integritas diri, mandiri, kreatif, dan inovatif
serta termotivasi dari dalam. Kondisi seperti ini memudahkan seseorang meraih
sukses dan berkontribusi positif dalam kehidupan.
-
Usaha
seseorang merealisir banyak kemungkinan (potensial) tentang dirinya harus
didasarkan pada kenyataan faktual dirinya. Data faktual ini berfungsi sebagai
pengarah; keberhasilannya mewujudkan apa yang potensial, tidak lain karena apa
yang dia miliki sebelumnya, juga sebagai pembatas; tidak semua kemungkinan
dapat diwujudkan.
D.
Hal-Hal
yang Harus Dimiliki Wirausaha
12 atribut sikap ini dapat menempatkan kita dalam pola
pikir yang benar untuk mencapai keberhasilan wirausaha.
1. Memiliki
gairah pada bisnis
Bekerja harus menyenangkan.
Gairah akan membantu mengatasi saat-saat sulit dan mempengaruhi orang untuk
bekerja pada kita .Gairah tidak dapat diajarkan. Ketika gairah ini mulai
berkurang, yang biasanya akan muncul karena masa-masa sulit, ambil waktu untuk
menenangkan diri. Apakah itu satu jam atau satu minggu, ambil semua alasan Anda
ketika memulai bisnis dan mengapa Anda ingin menjadi bos sendiri. Yang harus
memperbaharui gairah Anda.
2. Buatlah
contoh kepercayaan
Orang-orang
memiliki keyakinan pada orang yang dapat dipercaya dan ingin bekerja untuk
mereka dalam budaya integritas. Hal yang sama berlaku juga pada pelanggan.
3. Jadilah
fleksibel, kecuali dengan nilai-nilai inti
Mengingat bahwa rencana dan
strategi akan berubah seiring waktu. Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat
merupakan keunggulan yang dimiliki bisnis kecil melebihi bisnis besar. Hal ini
berlaku untuk perencanaan keuntungan dan biaya operasional, namun tidak ada
kompromi terhadap nilai-nilai inti.
4. Jangan
biarkan rasa takut gagal terus kembali
Kegagalan adalah
kesempatan untuk belajar. Hampir semua hal ini sama, pemilik modal lebih suka
menginvestasikan uang pada seorang individu yang mencoba dan gagal mendirikan
sebuah perusahaan dibandingkan pada seseorang yang belum pernah mencoba.
5. Membuat
keputusan tepat waktu
Tidak masalah
untuk mengandalkan intuisi Anda. Perencanaan dan pemikiran yang baik. Tapi
penundaan menyebabkan kehilangan kesempatan.
6. Aset
terbesar perusahaan adalah Anda
Jaga dirimu baik-baik.
Kesehatan lebih berharga daripada mesin paling mahal atau perangkat lunak
komputer milik perusahaan. Anda tidak harus memilih antara keluarga atau
perusahaan, bermain atau bekerja. Menjaga kesehatan Anda untuk keseimbangan dan
energi, yang pada waktunya akan meningkatkan performa mental anda.
7. Kendalikan ego
Jangan mengambil
laba perusahaan dan menghabiskannya untuk mainan mahal agar mengesankan orang
lain. Buatlah persiapan untuk segala kebutuhan tak terduga dan peluang bisnis
baru yang muncul tiba-tiba. Ini berarti mendengar saran dan ide-ide bisnis baru
tidak peduli seberapa gila itu semua.
8. Percaya
Anda harus
percaya pada diri sendiri, perusahaan Anda, dan bahwa Anda akan berhasil.
Keyakinan ini akan menular pada karyawan, pelanggan, pemegang saham, pemasok
dan setiap orang yang berurusan dengan Anda.
9. Mendukung dan menerima kritik dengan senang. Akui
kesalahan Anda
Sebagai seorang
wirausaha harus terus-menerus meyakinkan karyawan bahwa semua berjalan baik
sekalipun pendapat mereka yang sesungguhnya bahkan berseberangan dengan
pendapat bos. Menyatakan sebuah opini atau memberi masukkan pada pernyataan
misi perusahaan tidak akan jadi masalah.
10. Menjaga
etos kerja yang kuat
Karyawan Anda
akan mengikuti langkah Anda. Ini juga akan membantu Anda mengalahkan pesaing
dengan mendorong mereka bekerja keras, terutama ketika produk atau jasa yang
dijual sangat mirip dengan pesaing.
11. Segera
bangkit dari rintangan
Dalam wirausaha
pasti akan ada rintangan dan pasang surut yang muncul. Belajarlah dari situasi
tersebut dan buatlah perencanaan untuk melewati masa itu. Karena Anda tidak
dapat mengubah masa lalu.
12. Segera
keluar dari zona nyaman untuk mengejar sesuatu yang penting
Anda pasti tidak
akan merasa nyaman begitu saja dengan perubahan pada teknologi, orang-orang,
misi, persaingan, dll. Tapi sangat penting bagi perusahaan dan Anda untuk
keluar dari zona nyaman demi meraih hal yang lebih baik. Ini akan membuat bisnis
Anda lebih berkembang.
E.
Cara Mengembangkan Diri
Setelah
benar-benar memahami apa sebenarnya potensi diri yang anda miliki, maka langkah
selanjutnya yang harus diketahui adalah bagaimana cara mengembangkan potensi
diri anda sendiri.
Dalam
hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan terdiri dari
beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Harus diawali dengan niat
2. Harus berpikir positif dalam setiap hal
3. Harus memiliki komitmen
4. Jangan menganggap remeh orang lain
5. Menerima saran, kritik dan masukan yang
bersifat membangun dari orang lain
6. Konsisten terhadap apa yag kita lakukan
7. Yakinlah bahwa kita pasti bisa
Dari
beberapa poin cara mengembangkan diri diatas yang paling utama sekali harus
dilakukan adalah poin pertama, yaitu mengawali pengembangan potensi diri
tersebut dengan niat yang tulus. Dengan adanya niatan tulus, maka akan tercipta
pikiran positif yang akan membuat anda memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai
tujuan dari potensi anda.
Sesuatu
hal yang dilakukan tentu tidak akan berbuah hasil manis jika dilakukan tanpa
adanya konsistensi, maka dalam hal ini yang paling utama yang harus anda ingat
adalah konsisten. Bila anda mengerjakan sesuatu hanya dalam beberapa hari atau
bulan saja, maka tentu hasil dari potensi diri yang anda kerjakan belum
terlihat, maka cobalah untuk tetap konsisten, dan yakin dan percayalah bahwa
apa yang anda cita-citakan akan segera terwujud.
Cara
Mengembangkan Potensi Diri
Sebelum
seorang melakukan pengembangan diri dalam rangka menggunakan dan
mengoptimalisasi seluruh kemampuannya untuk mencapai kinerja yang unggul, ada
beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbagi
kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut:
a.
Introspeksi diri (pengukuran individual)
Dalam
cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah
dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu
kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan
yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu
bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh
memperhatikan kata hati.
b.
Feedback dari orang lain
Dalam
cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang
dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi
segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi
oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk
membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.
c.
Tes Psikologi
Tes
Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat memberi gambaran
kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan/kemampuan
intelektual (kemampuan analisa, logika berpikir, berpikir kreatif, berpikir
numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, motivasi, ketahanan
terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan
perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah
laku.
BAB III
ANALISIS
Penilaian diri merupakan proses
perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’ dengan harapan tentang
‘diri saya yang akan datang ‘. Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’
dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan
terhadap dirinya. Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau
harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin
tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.
Seseorang dapat
mengembangkan/merubah konsep dirinya dengan yang baru atau yang lebih baik dan
menyenangkan dengan cara melakukan perubahan linier (tahap demi tahap), yaitu:
pertama, mengubah penilaian
terhadap dirinya sendiri untuk lebih baik dan tetapkan perubahan (+) yang akan
dicapai ; kedua, tingkatkan pengetahuan (+) dengan penanaman nilai-nilai dan
cara-cara menjalani kehidupan yang baik untuk mengubah dari konsep diri ( - )
menjadi konsep diri ( + ) ; ketiga, perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
dan perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri, dan ; keempat, dapatkan
umpan balik dari diri sendiri dan orang lain kemudian kembali lakukan cara
pertama.
Pengembangan/perubahan diri seseorang
dapat dilakukan dengan baik setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya,
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu
kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki
kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep
diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan
diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan
perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti
perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
BAB IV
KRITIK DAN SARAN
-
Saran
Seseorang
harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri,
mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan
keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada
dirinya.
Harus
berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain.
Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan
dandiperbaiki
Dalam
hal cara mengembangkan potensi diri disini yang perlu ditekankan terdiri dari
beberapa langkah penting. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Harus diawali dengan niat
2. Harus berpikir positif dalam setiap hal
3. Harus memiliki komitmen
4. Jangan menganggap remeh orang lain
5. Menerima saran, kritik dan masukan yang
bersifat membangun dari orang lain
6. Konsisten terhadap apa yag kita lakukan
7. Yakinlah bahwa kita pasti bisa
-
Kesimpulan
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan siswa, dengan
memperhatikan kondisi sekolah
12 atribut sikap yang harus dimiliki
wirausaha
1. Memiliki
gairah pada bisnis
2. Buatlah
contoh kepercayaan
3. Jadilah
fleksibel, kecuali dengan nilai-nilai inti
4. Jangan
biarkan rasa takut gagal terus kembali
5. Membuat
keputusan tepat waktu
6. Aset
terbesar perusahaan adalah Anda
7. Kendalikan ego
8. Percaya
9. Mendukung dan menerima kritik dengan senang. Akui
kesalahan Anda
10. Menjaga
etos kerja yang kuat
11. Segera
bangkit dari rintangan
12. Segera
keluar dari zona nyaman untuk mengejar sesuatu yang penting
REFRENSI
https://faris6593.blogspot.co.id/2013/05/8-rahasia-cara-untuk-meningkatkan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar